Home » » 50 pendaki masih terjebak dan sepasang kekasih menjadi korban dalam kebakaran hutan di 'Gunung Lawu'

50 pendaki masih terjebak dan sepasang kekasih menjadi korban dalam kebakaran hutan di 'Gunung Lawu'

Posted by Abang Punya Berita on Monday 19 October 2015

proses evakuasi korban tewas dalam kebakaran hutan di Gunung Lawu

Sekitar 50 orang pendaki dilaporkan masih terjebak di jalur pendakian Cemoro Sewu Gunung Lawu hingga Senin sore, 19 Oktober.

Regu evakuasi masih bergerak menyisir jalur pendakian untuk melakukan evakuasi.

“Saya bertugas mendata sejak Sabtu di Pos Cemoro Kandang. Jumlah pendaki yang lapor ada 50 orang, mereka semua belum turun,” kata Suryanti, seorang relawan senior dari tim SAR Anak Gunung Lawu.

“terakhir, ada 17 orang yang naik pada Minggu subuh,” ujarnya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa 7 orang pendaki ditemukan tewas, sedangkan dua orang lainnya dalam kondisi kritis dan berhasil dievakuasi. Mereka terjebak kobaran api yang membakar hutan di jalur pendakian pos 3 dan 4 Cemoro Sewu dan diduga naik dari jalur yang berbeda sehingga tidak tahu terjadi kebakaran hutan.

Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Gunung Lawu merupakan salah satu tujuan populer pendakian. Pada bulan Sura penanggalan Jawa, seperti saat ini, gunung ini ramai didatangi para pelaku spiritual untuk bertapa atau berziarah di puncak.

Lawu memiliki tiga puncak, Hargodumiling, Hargodalem, dan Hargodumilah, yang dipercaya sebagai tempat bertapa dan moksa Raja Brawijaya menjelang keruntuhan Majapahit. Di sekitar gunung ini ditemukan banyak candi Hindu, seperti Candi Sukuh, Cetho, dan Kethek
Gunung Lawu memiliki dua jalur pendakian utama, yaitu Cemoro Kandang (Karanganyar) dan Cemoro Sewu (Magetan). Selain itu juga terdapat jalur alternatif, Candi Cetho.

Kebakaran terjadi di beberapa titik hutan di jalur Cemoro Sewu pada Sabtu siang (17 Oktober2015) yang diduga kuat berasal dari sisa api unggun yang tidak dipadamkan oleh pendaki, sehingga petugas SAR, Perhutani, dan kepolisian menutup jalur pendakian tersebut.

“Kebiasaan di sini, pendaki suka menempuh kedua jalur dalam satu pendakian, naik dari Cemoro Kandang, lalu turun ke Cemoro Semu, atau sebaliknya,” kata Suryanti.

Jalur pendakian yang terbakar merupakan salah satu jalur yang sempit, diapit oleh jurang dan tebing, sehingga tidak cukup ruang bagi para pendaki untuk menyelamatkan diri ketika dikepung api yang berkobar cepat.

“Memang di sana tidak ada tempat berlindung, kecuali mencari ceruk batu tebing,” kata Suryanti yang sudah menjelajah semua gunung di Jawa ini.

Para pendaki yang selamat dari kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu
Para pendaki yang selamat dari kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu


Seorang pendaki yang berhasil turun dari Pos Cemoro Kandang, Arif Rizky (18 tahun) dari Purwodadi, menuturkan bahwa ia hendak turun ke Cemoro Sewu pada Senin dini hari tetapi urung karena ketakutan melihat api yang berkobar dari kejauhan.

Ia juga menyaksikan banyak orang yang tertahan di puncak dan belum berani memutuskan turun.

“Apinya besar sekali, saya menduga tidak bisa dilewati, saya berubah arah,” kata Arif.

Sementara itu, korban luka bakar yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Solo Dr Moewardi, Novi Dwi Istyawati (14 tahun), kondisinya mulai stabil meskipun masih dalam perawatan intensif.

“Pasien mulai stabil setelah semalam menjalani operasi bedah sentral,” ujar staf humas RS Dr Moewardi, Elisa.

Korban mengalami luka di bagian wajah, dada, lengan dan kaki, atau sekitar 40% dari tubuhnya. Saat ini, ia sudah dipindahkan ke bangsal untuk menunggu operasi lanjutan.

Sepasang kekasih menjadi korban kebakaran hutan di 'Gunung Lawu'

Awang dan Rita Septi
Awang dan Rita Septi

Tidak sampai disitu, Kisah tragis juga terungkap ketika foto sepasang kekasih yang menjadi korban kebakaran Gunung Lawu, yakni Awang dan Rita Septi tersebar di dunia maya. Keduanya menjadi korban kebakaran hutan yang terjadi di petak 73 KPH Gunung Lawu pada Minggu (18/10/2015).

Tak hanya Awang dan Rita, karena ada lima korban meninggal dunia lainnya dari peristiwa kebakaran tersebut, yakni Sumarwan (50 tahun), Nanang Setyo Utomo (17 tahun), Joko Prayitno, Nanang dan Seorang korban lagi yanng masih dalam proses identifikasi. Sedangkan korban luka berat, Eko Nurhadi (45 tahun) dan Novi Dwi Estiwati. Belasan korban selamat dikabarkan masih berada di pos tiga dan pos empat di lereng gunung tersebut.

Berita soal kebakaran hutan dari Gunung Lawu yang telah memakan korban jiwa itu pun langsung menghiasi timeline di sosial media, Twitter dengan tagar #TragediLawu. Tak hanya ungkapan belasungkawa, ternyata banyak para keluarga dan sahabat korban kebakaran Gunung Lawu pun mencurahkan isi hati mereka dalam tagar #TragediLawu.

Thanks for reading & sharing Abang Punya Berita

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Silakan komentar dengan bijak, sopan, dan tidak berbau SARA

Info Lowongan Kerja Terbaru

Healthy4u

Subscribe

Join Our Newsletter

Get All The Latest Updates Delivered Straight Into Your Inbox For Free!