Agusta Westland AW-101 Akan Menggantikan Super Puma Sebagai Helikopter Kepresidenan

Pada pertengahan tahun depan nanti, Presiden Joko Widodo tidak lagi menggunakan helikopter super puma sebagai helikopter kepresidenan. TNI Angkatan Udara akan mengganti helikopter super puma dengan helikopter Agusta Westland AW-101.

Agusta Westland AW-101.

 
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Dwi Badarmato mengatakan, helikopter ini akan dipakai untuk kepentingan VVIP, termasuk presiden dan wakil presiden. Terdapat sejumlah keunggulan dibandingkan heli Super Puma yang dipakai Jokowi sebelumnya "Helikopter ini di atasnya SuperPuma, punya daya angkut lebih besar dan endurance lebih baik," ungkap Badarmanto 

Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Marsekal Pertama (TNI) Umar Sugeng mengatakan "meskipun Super Puma masih layak terbang, ada pilihan baru yang lebih modern dalam memberikan keamanan serta keselamatan Presiden atau Wakil Presiden saat melakukan kunjungan kerja ke pelosok daerah"

Helikopter Agusta Westland AW-101 memiliki standar pengamanan modern, seperti perahu karet dan sarana bantalan udara layaknya air bag (kantong udara) yang dapat mengembang saat terjadi benturan.

Menurut Umar, saat ini helikopter Agusta Westland AW-101 yang akan digunakan sebagai helikopter kepresidenan ini masih dirancang untuk mengkonfigurasi kelengkapan militer bagi helikopter kepresidenan.

"Dijawalkan di awal tahun depan, rombongan penerbang dan teknisi dari TNI AU akan berangkat ke Perancis. Diharapkan pada Hari Bhakti Tni AU pada 29 Juli tahun depan, helikopter kepresidenan baru tersebut sudah dapat diperkenalkan dan dioperasikan untuk kunjungan kerja Presiden dan Wakil Presiden" Ucap Umar.

Umar juga menyampaikan bahwa helikopter jenis Agusta Westland AW-101 akan dioperasikan oleh Skuadron Udara 45 VVIP yang berpangkalan di Landasan Udara Halim Perdanakusuma. Selama ini Skuadron Udara 45 mengoperasikan lima helikopter Super Puma.

Kepala Penerangan dan perpustakaan (Kapentak) Lanud Halim Perdanakusuma Mayor (Sus) Dodo Agusriadi menambahkan, Skuadron 45 selama ini telah mengamankan transportasi presiden, wapres, serta peejabat tinggi negara lainnya di Jawa dan luar Jawa

Pembelian helikopter kepresidenan baru ini juga sejalan dengan pengadaan Helikopter serbu AH-64 Apache untuk TNI Angkatan Darat dan helikopter anti kapal selam untuk TNI Angkatan Laut.

Bukan oleh Setneg

Saat dihubungi, Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Marsekal Madya Hadi Tjahjanto membenarkan bahwa Presiden dan Wapres akan menggunakan helikopter baru jenis Agusta Westland AW-101. Alasannya, Super Puma yang dipakai selama ini merupakan produk lama sehingga perlu pembaruan untuk keamanan serta keselamatan Presiden dan Wapres saat ke pelosok daerah.

"Pengadaannya bukan oleh Sekretariat Negara (Setneg), ya, tetapi oleh TNI AU. Kami (Sesmilpres) hanya memakainya saja saat Presiden atau Wapres melakukan kunjungan kerja. Pemeliharaannya sehari-hari juga akan dilakukan oleh TNI AU. Bagi Sesmil, yang penting saat akan digunakan Presiden atau Wapres, helikopter itu siap," ujar mantan Komandan Lanud Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, dan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU.

Selama ini, biaya pemeliharaan Super Puma yang digunakan Presiden dan Wapres ditanggung TNI AU. Namun, saat dipakai Presiden dan Wapres, baru Setneg menanggungnya. Sementara penyediaan dan kesiapan pemakaiannya, termasuk pengisian bahan bakar dan pilot serta kopilot, ditentukan oleh Sesmilpres dan TNI AU.

Saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di pertengahan bulan Oktober lalu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa Presiden dan Wapres memerlukan helikopter yang dapat memberikan kepastian keamanan dan keselamatan. "Super Puma sebenarnya bukan untuk VVIP karena tidak anti peluru," katanya.

Thanks for reading & sharing Abang Punya Berita